Rabu, 22 Desember 2010

Oh.. Ibu...

Ibu,...
Bu sapamu sangatlah merdu
Panggilmu bangunkan aku dari lelapku
Saat embun mulai hiasi  dedaunan kau lafadzkan doamu
Hingga berpayung senja lembayung hanya  asamu
Sampai lelapku

Ibu,..
Teringang  doamu  tak terbatas ruang dan waktu
Mengalir dari jantung  ke seluruh pembuluh nadiku
Bukan udara  dan darah tapi air susumu
Telah melebur hingga  setiap daging dan sumsumku.
Hanya engkau ibu


Ibu,...
Katamu lunak, kelembutanmu lunakkan kerasnya batu hatiku
Kasihmu laksana cahaya terang yang tak padam 
Engkaulah benteng dan hijab dari  ketulusan

Engkaulah kunci pintu dan jendela hatiku 
Kekuatan dan benteng
Engkau adalah ladang segala kesabaran 
Tegak teguh merimbuni pohon ketabahan.

Ibu,...
Pesanmu akan Masa depan akan terus terpancar
Di nyala dadaku tak ku biarkan padam
Ku tak rela biarkan daun-daun harapanmu layu
Gugur luruh terhempas dari genggamanku

Ibu,..
Jika kelak  ku tak mampu jadi maumu
Jadi raja atau ratu yang kuasahi duniaku
Aku cukup akan menjadi anak manismu
Yang berpijar dari doa-doamu
Bahagiamu dan senyummu
Adalah inginku
Oh.. ibuku
I love u




Tidak ada komentar:

Posting Komentar